Skip to main content

MAKALAH FISIKA


  X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 3


     SMKN 1 SLAWI
TAHUN AJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atasrahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum JangkaSorong.
 Penulisan laporan ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk ujian mata pelajaran Fisika di SMKN 1 SLAWI .Dalam penulisan laporan praktikum ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat  penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yangtak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikanpenelitian ini, khususnya kepada Bapak Saryoto yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam laporan ini.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yangdiharapkan dapat tercapai.

Slawi, 30 September 2013

Penulis











Hal Pengesahan

Judul : Jangka Sorong
Nama : KHIFTIAN AJI .P






Slawi, 30 September 2013
Guru Mata Pelajaran :
Bpk. Saryoto S,Si










DAFTAR ISI
Halaman Sampul…………………………………………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………………..ii
Halaman Pengesahan………………………………………………………………………………………………………..iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………iv
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………v
Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………….1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………………….2
Hipotesa……………………………………………………………………………………………………………………..3
Tujuan Experiment………………………………………………………………………………………………………4
Manfaat Experiment……………………………………………………………………………………………………5
BAB II
Dasar Teory…………………………………………………………………………………………………………………………6
BAB III
METOPOLOGI
3.1 Alat dan Bahan………………………………………………………………………………………………………………7
3.2 Kerangka Kerja………………………………………………………………………………………………………………8
BAB IV
4.1 Data…………………………………………..………………………………………………………………………………….9
4.2 Analisa Data………………………………………………………………………………………………………………….10
4.3 Pembahasan Data………………………………………………………………………………………………………….11
BAB V
Simpulan,Saran dan Tujuan………………………………………………………………………………………………..12
BAB VI
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………13
  BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Fisika adalah ilmu pengetahuan eksperimental, dimana berupa ilmu yang memahami segala sesuatu tentang gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris melalui panca indera. Dalam melakukan eksperimen kita memerlukan pengukuran – pengukuran. Karena itu, pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses membangun konsep-konsep fisika.
Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak ada data yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu.
Hasil dari pengukuran selalu mengandung dua hal ,yakni kuantitas atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan dinamakan besaran.
 Untuk mengukur setiap besaran telah diciptakan alat ukurnya masing – masing.Sehubungan demgan hal tersebut maka untuk lebih mengetahui cara menggunakan dan menetukan hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukurnya masing – masing maka diadakanlah percobaan “Pengukuran Dasar”.

1.2 Rumusan Masalah
  1.) Bagaimana prinsip kerja jangka sorong
  2.) Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong?

. 1.3 Hipotesa

Jika kelereng (benda) yang sedang diukur dirubah posisinya maka akan berubh pula hasilnya.












1.4 Tujuan Experiment
           1.   Mampu melakukan pengukuran panjang menggunakan jangka sorong
          2.    Mengenal skala-skala yang ada pada jangka sorong .
          3.    Mampu membaca skala dengan benar.

1.5 Manfaat Experiment
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan ini adalah sebagai berikut:
Siswa mampu membaca skala pada alat – alat ukur
Siswa mamapu menentukan hasil pengukuran dengan menggunakan alat  ukur yang sesuai.

















BAB II
Dasar Teori
                Jangka sorong memiliki dua bagian utama, yaiyu rahang tetap dan rahang geser. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm dan mm. pada rahang geser terdapat skala nonius. Selisih lebar skala nonius deengan skala utama adalah 0,1 mm. satu skala pada skala utama berukuran 1 mm, sedangkan skala pada sskala nonius 0,9 mm.



































BAB  III
METODOLOGI




3.1 ALAT DAN BAHAN
jangka sorong
a. alat tulis
     31.2 Bahan :
    a.  Kelereng
 
3.2 Kerangka Kerja

Identifikasi terlebih dahulu alat yang digunakan dalam percobaan ini.
kegunaan / ketelitian : untuk mengatur benda (kelereng) yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
Letakan benda (kelereng) yang akan diatur pada jangka sorong.
Letaknlah benda (kelereng) pada posisi yang berubah-ubah.
Amati dan hitunglah setiap melakukan pengukuran.














BAB IV
4.1 Data
Hasil pengukuran kelereng menggunakan jangka sorong:

1,63
1,62
1,63
1,635
1,62
1,61
1,61
1,62
1,63
1,635

4.2 Analisa Data:
Mengapa hasil pengukuran pertama ke sepuluh selalu berubah-ubah ?
Karena, pada saat mengukur dari yang pertama sampai yang ke sepuluh posisi kelereng (benda) posisinya selalu di ubah, sehingga hasil pengukurannya pun selalu berubah-ubah, tidak selalu sama, walaupun hasil pengukurannya ada beberapa yang hasilnya sama.
4.3 Pembahasan Data
 = = 1,618



=
=
=
=0,00290666666666667
Hasil akhir                
   




Kesalahan relatif                        
 =
                                  = 0,0017964565306964 %





BAB V

A. KESIMPULAN
            Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil pengukuran dengan menggunakan  mistar dapat ditentukan dengan cara melihat penunjukan skala yang berimpit dengan salah satu ujung benda yang diukur,dimana titk nol mistar harus tepat pada ujung benda laainnya.
2. Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan angka 0 pada skala nonius terhadap skala utama dan skala nonius yang keberapa yang tepat berimpit atau segaris dengan skla utama.
3. Hasil pengukuran dengan menggunakan micrometer dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan bagian ujung skala putar terhadap skala utama dan garis horizontal (yang membagi 2 skala utama ) terhadap sumbu putar.
4.Hasil pengukuran dengan menggunakan neraca ohauss 311 gram dapat ditentukan dengan cara terlebih dahulu menentukan NST alat masing – masing lengan neraca yang digunakan.
5.Hasil pengukuran dengan menggunakan stopwatch dapat ditentukan dengan cara membaca skala mulai dari penunjukan jarum menit kemudian jarum detik atau sekon.



B. SARAN
1. Sebaiknya pada pengukuran menggunakan mistar pembacaan skala dilakukan secara  tegak lurus pada skala yang ditunjuk, untuk mengurangi kesalahan.
2.  Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan lebih berhati – hati dalam menggunakan alat ukur, untuk menghindari kerusakan.
3. Hendaknya dalam melakukan pengukuran dilakukan secara berulang – ulang(pengukuran berganda) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat.













BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong
http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm
http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.htm
http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html

Comments

Popular posts from this blog

DESAIN DATABASE

DESAIN DATABASE (MODEL RELASIONAL DAN DESKRIPSI ATRIBUT)   4.1. Tujuan desain database.             Database (database) is a collection of data that are related to each other, stored in stash out computers and specific software used to manipulate it. The database is one of the important components in information systems, because it serves as a base for the information

How to Create Transparant soap

VCO can also be used to make transparent soap. transparent soap made from VCO will be safer because it does not contain high doses of chemicals. The basic reaction is the saponification ie soap making 3NA OH + (C17H35COO) 3C3H5) → 3C17H35COONa + C3H5 (OH) 3  SODA SODA stearate glyceryl stearate glycerin.