Multiplexing ialah Teknik
menggabungkan beberapa sinyal atau informasi untuk dikirimkan secara bersamaan
dan menjadi satu saluran saja. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing
disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan
untuk di sisi penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan
sesuai dengan tujuan masing - masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing
Beberapa alasan penggunan multiplex:
- Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
- Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
- Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
- Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
- Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
- Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
- Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
- Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
Terdapat
beberapa teknik untuk melakukan multiplxing :
1. Frequency Division Multiplexing (FDM)
·
Menggabungkan beberapa sinyal dengan
masing-masing frequency.yaitu dengan cara menata tiap informasi sedemikian rupa
sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar 4 khz.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan:
• FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
• FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
Kekurangan:
• Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
• Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
• Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
• Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
2. Code Division Multiplexing (CDM)
Code
Division Multiplexing (CDM)
dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh teknik
multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM. CDM (Code Division Multiplexing),
biasa dikenal sebagai Code Division Multiple Access (CDMA), merupakan sebuah
bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA)
atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan
sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan
sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan
pemultipleksan. Singkatnya, CDM dapat melewatkan beberapa sinyal dalam waktu
dan frekuensi yang sama. Tiap kanal dibedakan berdasarkan kode-kode pada
wilayah waktu dan frekuensi yang sama.
Prinsip
kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna
diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yangdisebut chip spreading
code.2
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan
representasi kode (chip spreading code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit
‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi,
kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam
bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil
penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim
(chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
Untuk info lebih lengkapnya bisa di lihat disini gan :)
http://jaketkuning.unsri.ac.id/fendri13/blog/895/
http://kurniawanwhu.wordpress.com/2011/02/25/makalah-multiplexing/
http://www.almuhibbin.com/2011/10/pengertian-cdm-code-division.html
Comments
Post a Comment